Hidup itu?

Hidup itu sudah susah, tapi masih saja dibikin susah.Padahal kita hidup hanya sekali.

Kadang, memikirkan hidup memang tidak ada habisnya. Ya iya, wong kita hidup ya harus dipikir. Kalo tidak dipikir ya artinya kita sudah dipanggil yang maha kuasa. hehehe

Hidup terus berlanjut, dari kita masih di kandungan ibu sampai menyapa semesta raya ini. Kita tetap bertahan dan tumbuh bertahap, yang artinya kita masih diberi waktu untuk menyapa hidup di dunia. Kita mulai belajar apa saja yang ada di depan kita. Belajar memahami apa yang sebenarnya kita lakukan di dunia ini. Hidup itu artinya belajar, dan kita belajar untuk hidup.

Manusia sudah digariskan memiliki takdir yang berbeda. Sudah disuratkan oleh yang kuasa. Semuanya lengkap sudah ditata sedemikian rupa sebelum lahir ke dunia. Seperti yang sering kita dengar, jodoh dan maut sudah digariskan oleh Tuhan. Ya memang benar. Kita tahu kalau dalam keluarga seorang anak dilahirkan berurutan, dari anak pertama, kedua, dan seterusnya. Namun, kematian tidaklah urut. Kematian itu suatu hal yang tetap. Tidak ada yang tahu hal itu akan terjadi kepada manusia yang bernama siapa. Tidak melihat dari urutan keberapa kita lahir. Mati itu rahasia. Seperti halnya jodoh. Kadang, bagi orang-orang yang belum bertemu dengan jodohnya, seringkali banyak teman dan kerabat menanyakan "kapan nikah?" Hal itu berlaku juga bagi saya hahaha. Tapi, pertanyaan "kapan nikah?" itu seperti momok yang menakutkan bagi si jomblo. Ya iya, pertanyaan itu sulit dijawab karena kita tidak tahu waktu tepatnya kecuali yang sudah dipinang. Apalagi yang belum punya seseorang, lebih sulit lagi ditebak. Sebenarnya kalo dipikir-pikir jodoh itu sama halnya dengan maut. Tidak bisa ditebak waktu tepatnya. Nah tuh, makanya kalian-kalian jangan bikin sedih seorang jomblo yaa, kasian hahaha. Hidup itu dibawa enjoy ajaa, jangan dibikin pusing haha

http://solusisupersukses.com

Kita hidupjuga harus menghidupi diri kita sendiri. Bagi yang sudah berkeluarga, wajib hukumnya menghidupi keluarganya sendiri. Omong-omong tentang hidup menghidupi, kaitannya memang menjurus ke rejeki. Rejeki bukan melulu soal materi. Rejeki juga berwujud kesehatan dan keselamatan kita dalam hidup. Hmmm
Setiap orang sudah di atur rejekinya masing-masing. Contohnya seperti saya ini, yang hanya sebagai guru honorer. Seperti yang sudah umum diketahui, honor gaji honorer bisa dibilang kurang dari cukup, terlebih bila mereka bukan guru di kota besar. Kadang, terpikir juga kenapa tidak mencari pekerjaan yang lainnya dulu sebelum menjadi guru. Kenapa saya langsung terjun menjadi guru honorer tanpa mencoba mencari pekerjaan di bidang lain seperti teman-teman kebanyakan. Sarjana pendidikan sekarang tidak melulu harus menjadi guru. Karena sudah dipastikan mencari tempat untuk berkarir menjadi seorang guru itu sangaatlah sulit (bagi saya), tapi mungkin mudah bagi yang sudah mempunyai kenalan hehehe. Sudah sekolah tinggi-tinggi sampai sarjana, mencari tempat untuk berkarya susah, honor pun jauh dibawah UMR. Benar-benar suatu tantangan sendiri bagi yang ingin menjadi guru, benar-benar ditempa dalam kehidupan. Semoga dengan ujian yang sudah dilalui guru honorer selama ini, akan dibalas oleh Allah di akhirat kelak dan dimudahkan rezekinya aamiin
Sebenarnya biaya hidup itu bisa sederhana, tapi pelakunya kadang yang bikin mahal karena gaya hidupnya itu yang berlebihan. Kita sebenarnya hanya mengisi hidup ini sebelum kita dipanggil oleh yang kuasa. Selama kita hidup, yang harus kita pikirkan adalah bagimana kita bisa bermanfaat bagi sekitarnya.

Ah ya seperti itulah hidup, wajibnya adalah kita harus selalu bersyukur dengan apa-apa yang telah diberikan oleh Allah SWT dan selalu berdoa dan berikhtiar untuk menjalani kehidupan yang baik dan diridhoi Allah SWT. 

"Hidup itu sederhana, tapi kita yang membuat hidup jadi rumit" -Confusius-



Comments

Popular posts from this blog

Makalah Perkembangan Bahasa Anak

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN TERPADU