sekadar merasa


Sungguh Indahnya bila bisa hidup bersama dengan keluarga yang utuh..
Ada ayah, ibu serta anak-anaknya,,
INDAH, sungguh indah apabila hidup dalam keharmonisan..
Selalu aku bayangkan hal itu terjadi kepadaku,,

Namun sekarang hanya angan belaka ketika ayahanda meninggal dunia yang fana ini di usia ke 52 tahun..
Sungguh ini pukulan besar bagiku,,
Karna akulah yang paling dekat dengan ayah diantara saudara-saudaraku yang lain..
Selalu ketika aku membayangkan ayah, selalu hadir penyesalan itu!

Ya, PENYESALAN

Aku menyesal belum bisa menjadi anak yang berbakti kepada orangtuaku terkhusus kepada ayah yang sekarang sudah tiada..

Aku selalu menangis tersengguk-sengguk ketika teringat ayah..

Teringat ketika masih sehat, menjalani aktivitasnya sebagai seorang guru, teringat akan segala kebaikannya, teringat akan kemarahannya, teringat akan nasihatnya, teringat ayah ketika sudah mulai sakit, teringat ayah ketika bolak balik masuk Rumah Sakit, teringat hari-hari ayah yang semakin melemah, teringat sore itu menyuapi ayah yang terakhir kalinya, teringat menggenggam tangan ayah di saat-saat terakhir ketika ruhnya sedikit demi sedikit ditarik..

Sungguh hal itu membuat aku menangis..

Kenapa semua itu bisa terjadi dan menimpa keluarga kecilku? Selalu itu yang aku pikir dan tanyakan dalam benakku.
Seolah-olah aku tidak terima dengan kettentuan Allah, ketentuan Qada dan Qadirnya..

Ampuni hamba ya Allah.. hamba terlalu kufur melihat kenyataan yang muncul dikehidupanku..
Selalu ada penyesalan kenapa ayah meninggalkan kami begitu cepat..

Ketika ekonomi keluarga sedang dibangun menuju yang lebih baik, namun ternyata semuanya sirna dalam beberapa tahap ketika ayah mulai sakit,,
Sungguh ini ujian yang terberat dalam keluarga..
Ibu.. ibu yang selalu kuat menghadapinya..
Selalu menemani ayah dengan setia,,
Teringat ketika ibu menemani ayah sewaktu ayah diharuskan cuci darah, teringat ibu mencari carteran mobil untuk memboyong ayah ke rumah sakit, teringat ibu memboncengkan ayah ke rumah sakit..
sungguh ini membuat aku sedih, dan sekarangpun aku sedang menagis meratapi semua itu.

CUKUP!!!! jangan lagi ada penyesalan seperti itu..
Yang dibutuhkan ayah hanyalah doa,,
Jangan CENGENG miii...
Setiap orang pasti diberikan ujian oleh Allah yang berbeda, dan pasti aku bisa melaluinya dengan baik..

Aku seharusnya lebih bersyukur dibanding temanku yang sudah ditinggal ibunya selama 20 tahun,, semenjak kecil sampai sekarang pasti sangat merindukan sosok seorang ibu..
Bayangkan,, dari kecil tidak ada sosok ibu yang menemani dalam perkembangannya..
Ya ALLAH mii,, harusnya kamu lebih bersyukur masih diberikan waktu yang banyak bersama orangtua yang utuh sewaktu kecil smpai umur 19 tahun..

Namun, di lain sisi bila melihat adikku yang kecil,, air mata ini selalu meluncur saja..
Dan aku hanya bisa menahannya..
Sungguh.. adikku sangat butuh sosok ayah dan kasih sayanganya...
Adikku selalu bercerita tentang temannya yang dijempu ayahnya ketika di sekolah..
Dan aku selalu mencoba menjadi kakak yang baik bagi adikku..
Ah sudahlah,, makin malam makin nglantur ngomongnya.. makin dalam kekufuran akan ketentuan Allah..

INGAT!!! jangan pernah abaikan segala nasihat dan putusan  baik yang diberikan oleh orangtua.. semua itu adalah NIKMAT yang tiada tara.. kamu akan MENYESAL ketika sudah ditinggalkan.. apalagi kalau kamu tidak pernah berbuat baik dan mendengarkan semua perintah dari orangtua.. semua yang dilakukan dan diperintahkan orangua semata-mata untuk menjadikanmu agar lebih baik. Tidak ada orangtua yang menginginkan anaknya menjadi pribadi yang buruk atau menyesatkan ke jalan yang tidak benar. Orangtua akan selalu menggiring anaknya menjadi anak yang soleh dan solehah.. karna mereka perlu didoakan ketika sudah tiada.
SEKARANG,, RENUNGILAH,,                



Comments

Popular posts from this blog

Makalah Perkembangan Bahasa Anak

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN TERPADU